REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Sebanyak tiga suporter bola bonek yang diduga meninggal dunia akibat menenggak minuman keras di Subang, Jawa Barat, dimakamkan di satu lokasi pemakaman di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Desa Wedoro M Nafiq, Senin, mengatakan tiga orang suporter bola ini masing-masing bernama M Yunus, Mustakim Najib dan Syahrul Ali Syabana. "Mereka berbeda dusun, tetapi masih satu desa sehingga pemakamannya menjadi satu lokasi di pemakaman desa ini," katanya di sela kegiatan pemakaman tiga orang suporter bola.
Ia mengemukakan prosesi pemakaman ini juga dilakukan secara bergantian dengan jeda waktu hanya beberapa jam. "Jenasah pertama kali datang kerumah duka sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung diberangkatkan menuju ke lokasi pemakaman yang berjarak beberapa ratus meter dari rumah duka," katanya.
Sementara itu, Riky Yanto salah seorang rekan suporter bola yang selamat dari peristiwa maut tersebut mengatakan, total ada tujuh orang suporter bola yang meninggal dunia dalam peristiwa ini.
"Yang pertama ada lima orang yang meninggal di Subang, kemudian ada satu lagi bernama M Yunus di Rumah Sakit Rembang saat dalam perjalanan menuju ke Sidoarjo," katanya.
Kemudian, kata dia, ada satu lagi yang bernama Cahya Kurniawan atau Wawan yang meninggal di rumah sakit di Subang setelah kelima rekannya yang meninggal dibawa dalam perjalanan ke Sidoarjo.
"Jadi ada total tujuh orang yang meninggal dunia, sementara saya sendiri pada saat kejadian tidak ikut minum-minuman keras itu karena memang tidak suka," katanya.
Ia menjelaskan yang mencampur minuman keras oplosan ini juga sudah meninggal dunia, yaitu Brian dan juga Rudi. "Pada waktu itu saya bersama satu rekan yang lain sedang berada di warkop dan tidak ikut minum-minuman keras di rumah Singgih di Subang itu," katanya.
Sebelumnya sejumlah suporter bola asal Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dunia usai meminum minuman keras yang dioplos dengan minuman bersoda. Korban yang meninggal dunia mengalami muntah-muntah dan sesak nafas hingga nyawanya tidak bisa ditolong.
Ikuti Whatsapp Channel Republika