REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi industri semen di Indonesia mencapai Rp 15 triliun sepanjang tahun 2016. Hal ini menunjukkan masih menariknya sektor tersebut bagi investor dalam maupun luar negeri.
"Konsumsi semen perkapita nasional saat ini sekitar 243 kg per kapita," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (9/1).
Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kata Airlangga konsumsi semen per kapita di Malaysia sebesar 751 kg per kapita, Thailand sebesar 443 kg per kapita dan Vietnam sebesar 661 kg per kapita. Menurut Airlangga, capaian tersebut perlu diimbangi dengan pemenuhan semen untuk pasar domestik yang peluangnya cukup besar.
Kementerian Perindustrian terus mendorong penggunaan semen dalam negeri pada program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah. "Kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta instansi lainnya, sehingga diharapkan utilisasi industri semen nasional dapat ditingkatkan," kata Airlangga.
Ia menegaskan Kemenperin berkomitmen untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif sehingga industri semen nasional dapat berkembang. Upaya yang dilakukan, antara lain dengan mengendalikan impor semen maupun klinker, mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen, serta penerapan dan penegakan Standar Nasional Indonesia (SNI) semen secara wajib maupun pengembangannya.
"Selain itu, kami juga meminta kepada pelaku industri semen nasional agar terus membangun budaya inovasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat baik di tingkat regional maupun internasional," kata dia.