REPUBLIKA.CO.ID, WAYKANAN -- Sejumlah petani padi di Kecamatan Bahuga, Negeri Agung, dan Buay Bahuga di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung mengaku kesulitan mengendalikan hama wereng. Hama wereng kembali menyerang pertanaman padi menjelang musim panen saat ini.
"Kami masih dihantui kegagalan panen seperti daerah lainnya akibat serangan hama wereng, sekarang pun daun padi sebagian sudah ada yang memerah karena wereng itu," kata Padli, petani di Kampung Bumi Agung Wates, Kecamatan Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Selasa (10/1).
Ia menyatakan, serangan hama wereng pada areal persawahannya di blok Kampung Bumi Agung Wates itu sudah pada tingkat mengkhawatirkan. Populasi wereng setiap batang padi mencapai 100 hingga 150 ekor.
Menurut Padli, ia sudah berupaya melakukan penyemprotan dengan insektisida. Nnamun tidak efektif untuk menghilangkan hama wereng di sawahnya. Saat ini, dia menggunakan amplaud yang dibagikan secara cuma-cuma oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan setempat.
"Bila serangan hama wereng ini dibiarkan menjelang musim panen berlangsung dengan usia padi telah mencapai 100 hingga 105 hari, akan mengalami penuruan produksi 40 hingga 50 persen setiap blok sawah," kata dia lagi.
Dia menjelaskan, kondisi itu tidak bisa dibiarkan, karena dapat mengganggu hasil produksi padi tersebut. Salah satu upaya yaitu dengan penyemprotan secara rutin diharapkan dapat mengusir dan mematikan hama tersebut. "Hama wereng ini berasal dari daerah tetangga, yaitu Belitang di Provinsi Sumatera Selatan yang telah lebih dahulu melakukan penyemprotan, tetapi kami baru melakukan penyemprotan setelah ada tanda-tanda hama wereng melanda lahan padi para petani," katanya.
Petani lainnya, Saputra mengaku tidak bisa berbuat banyak, dan yang hanya bisa melakukan penyemprotan dan pengecekan secara rutin ke masing-masing blok lahan padi. "Saat ini, saya berupaya untuk terus menjaga tanaman padi dari hama wereng, agar produksi padi tidak turun secara drastis serta tidak menjadi merugi," ujarnya lagi.