REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala Komite, Abd al-Halim al-Issawi, memberi sinyal lampu hijau untuk pembangunan kantor Kedutaan Besar Qatar di Jalur Gaza. Ia telah mengunjungi lokasi pembangunan yang direncanakan dengan lahan seluas 1.200 meter persegi, pada Kamis (5/1).
Meski Qatar telah memiliki kantor perwakilan di daerah Palestina yang terkepung, kantor Kedutaan Besar di Gaza diharapkan bisa menandai langkah diplomatik signifikan. Kebanyakan negara memiliki kantor misi diplomatik dan konsulat di wilayah Palestina yang diduduki Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Qatar adalah pendukung utama gerakan Hamas, partai yang berkuasa di Gaza. Qatar telah memberikan dukungan finansial yang signifikan untuk rekonstruksi di wilayah Palestina yang hancur terkena serangan Israel.
"Langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan diplomatik," ujar profesor ilmu politik di Universitas al-Azhar Gaza, Naji Sharab, kepada media Dunya al-Watan seperti dikutip Ma'an News.
Analis politik dan penulis Hussam al-Dajani menambahkan, kedutaan besar biasanya terletak di ibukota negara tuan rumah. Namun, untuk Palestina, Yerusalem Timur masih berstatus diduduki oleh Israel.
Baca juga, PM Israel Ancam Gelar Serangan Lebih Besar ke Gaza.
"Qatar dapat memilih lokasi kedutaannya untuk Palestina, melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Palestina. Selama Kementerian Luar Negeri berada di Ramallah dan Gaza berada dalam perjanjian," ungkap al-Dajani.