REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membaca laporan keuangan emiten dan investasi berkala menjadi kunci sukses investasi saham syariah. Ada yang penasaran ingin investasi di saham syariah, tapi masih takut untuk memulainya.
Duh, kalau kayak gitu terus nggak maju-maju dong, ya. Padahal, dalam jangka panjang return investasi saham syariah dinilai mampu mengalahkan inflasi. Seperti apa triknya agar sukses berinvestasi saham syariah?
Banyak perencana keuangan bilang, biasanya yang melakukan perencanaan keuangan suka memerhatikan tingkat inflasi. Kemudian, banyak yang berpikir apakah investasi saham bisa mengejar inflasi dengan adanya risiko nilainya akan naik turun?
Menurutnya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di saham, calon investor harus mengetahui dulu ‘aturan dasar’ berinvestasi saham. “Ini yang masih harus disosialisasikan bahwa ada aturan bermain saat investasi saham. Meski ada risiko berinvestasi di saham, tapi itu masih bisa diperhitungkan,” katanya.
Aturan bermain itu adalah jika ingin berinvestasi di pasar modal syariah, maka yang menjadi aturan dasarnya adalah kamu harus mempelajari risikonya terlebih dulu. Setelah itu, baru baca laporan keuangan dari emiten yang ingin kita beli. Bisa lihat dari performa perusahaannya, kira-kira bisa nggak ngejar target keuangan kita.
Baca cashflow perusahaannya seperti apa dan berapa profitnya setiap tahun. Bursa Efek Indonesia selalu ngasih kelas rutin buat investor, salah satunya belajar membaca laporan keuangan.
Selain itu, investor juga harus mengetahui target keuangannya. Misalnya, untuk mempersiapkan dana pendidikan anak yang kenaikan biayanya bisa mencapai 15 persen, maka kamu harus mencari tahu perusahaan mana yang sekiranya dapat memberikan return setara atau melebihi inflasi biaya pendidikan.
Selain investasi secara lumsum, kita bisa juga berinvestasi secara berkala atau rutin sehingga risikonya bisa dibagi-bagi setiap bulannya. Investasi secara berkala penting untuk membagi risiko dan keuntungan atas investasi saham syariah.
Namun, untuk investasi secara rutin ini apakah sebaiknya dilakukan hanya terhadap satu saham tertentu atau bisa berbeda-beda? Jika untuk investasi jangka panjang hingga 25 tahun, maka kamu bisa memilih saham perusahaan yang memproduksi kebutuhan kita sehari-hari dan kita pakai selama ini.
Namun, Secara teknis kamu tetap harus bisa membaca bagaimana pendapatan perusahaan, sehingga tahu kapan waktunya untuk berhenti membeli saham suatu perusahaan dan pindah ke saham lain.
Mau belajar investasi syariah di pasar modal? Follow sosmed pasar modal syariah sbb:
Website: www.akucintakeuangansyariah.com
Fanpage FB: @pasar modal syariah
Twitter: @acekaes
Instagram : @pasar_modal_syariah
Whatsapp Grup : 081807882602
Telegram : @PasarModalSyariah