Selasa 10 Jan 2017 14:46 WIB

Acara HUT PDIP tak Dihadiri Tiga Partai Oposisi

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDI Perjuangan di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya pada acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDI Perjuangan di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acara HUT ke-44 PDI Perjuangan dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta sejumlah partai politik. Namun, HUT yang mengambil tema PDI Perjuangan rumah kebangsaan untuk Indonesia Raya itu tak dihadiri oleh partai oposisi seperti Gerindra, PKS dan Demokrat.

Partai Golkar diwakili Sekjennya Idrus marham, kemudian ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua PKPI Hendropriyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta.

Namun yang menarik adalah ketua umum dari dua kubu PPP Djan Faridz dan Romahurmuziy bersama-sama hadir dalam acara tersebut. Padahal, partai berlambang Ka'bah tersebut saat ini masih berseteru di pengadilan untuk mendapatkan legalitas kepengurusan masing-masing.

Dua calon kepala daerah dari PDIP juga ikut hadir, seperti calon gubernur Banten Rano Karno, dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Bukan hanya itu, anggota PDIP yang diduga sebagai korban pengeroyokan datang dengan menggunakan tempat tidur rumah sakit dan didampingi tim medis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement