Selasa 10 Jan 2017 15:49 WIB

Kerapatan Borneo Perkokoh Kebinekaan Bangsa Indonesia

 Sekjen Kerapatan Raja Sultan se-Borneo (Kerapatan Borneo), Sultan Haji Khairul Salleh Al Mu’tashim Billah.
Foto: dok-pri
Sekjen Kerapatan Raja Sultan se-Borneo (Kerapatan Borneo), Sultan Haji Khairul Salleh Al Mu’tashim Billah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Kerapatan Raja Sultan se-Borneo (Kerapatan Borneo), Sultan Haji Khairul Salleh Al Mu’tashim Billah, mengatakan, Kerajaan dan Kesultanan di Tanah Borneo telah memberikan andil yang cukup besar dalam mengetengahkan nilai-nilai kebudayaan lokal dan diplomasi kebudayaan guna memperkokoh ke-Bhineka Tunggal Ika-an bangsa Indonesia.  

"Gelaran dan perhelatan kebudayaan yang dilaksanakan adalah cerminan dari apresiasi dan keberterimaan rakyat masing-masing kerajaan dan kesultanan di wilayahnya," ujar Sultan Haji Khairul Salleh kepada Republika.co.id, Selasa (10/1).

Sultan Banjar ini mengungkapkan, sepanjang waktu berjalan semakin semarak dan kian bergairah rakyat dalam turut mengawal misi-misi Kerajaan dan Kesultanan. "Untuk itu dalam konteks Kerapatan Borneo tentu diperlukan langkah-langkah strategis dan nyata dalam rangka menggaungkan hajat dan aspirasi rakyat Borneo lebih besar lagi," ungkap mantan bupati Banjar dua periode ini.

Ia berharap gairah-gairah tersebut tidak terkotak dalam wilayah masing masing, tetapi memiliki keterjalinan antarwilayah antar masyarakatnya. Keterjalinan rasa tersebut, kata Sultan Banjar, perlu dipadukan dalam rentak yang sama yakni bagaimana rakyat Borneo bisa mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Pusat dalam hal pembangunan dan kesejahteraan serta keadilan.

Menurut dia, pada 16 Desember 2016 lalu, Kerapatan Raja Sultan se-Borneo (Kerapatan Borneo) telah menggelar Musyawarah Agung di Hotel Royal Kuningan Jakarta. Ada sekitar 10 utusan dan perwakilan dari berbagai Kerajaan,  Kesultanan, Kedatuan dan Kepemangkuan Adat Borneo melengkapi kegiatan musyawarah tersebut.

Utusan yang hadir dalam Musyawarah Agung itu adalah Kesultanan  Banjar sebagai tuan rumah perhelatan, Kerajaan Matan Tanjung Pura, Ketapang Kalbar, Kerajaan Landak Kalbar, Kerajaan Kubu KalBar, Kerajaan Mempawah KalBar, Kesultanan Pontianak Kalbar, Kerajaan Sintang Kalbar, Kerajaan Kutai Kertanegara Kaltim, Kerajaan Paser Kaltim, Kesultanan Bulungan Kaltara, dan Kerajaan Sambaliung Kaltara.

Sultan Haji Khairul Saleh mengungkapkan, Kerapatan yang didirikan tahun 2012 di Ketapang dan dikokohkan pendiriannya tersebut di Martapura Kalimantan Selatan tahun 2013 itu didedikasikan sebagai forum silaturahmi antarkerajaan di tanah Borneo dalam rangka turut memberikan masukan dan pemikiran kepentingan rakyat Borneo dan Indonesia pada umumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement