Rabu 11 Jan 2017 07:18 WIB

Disebut Kampanye Terselubung di Kepulauan Seribu, Ini Jawaban Ahok

Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam persidangan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/01).
Foto: Republika/Pool/Aditia Noviansyah
Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam persidangan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/01).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah keterangan saksi pelapor Irena Handano yang menyatakan dirinya melakukan kampanye terselubung saat berpidato di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 lalu.

"Kata mana (dalam video) yang menunjukkan saya kampanye terselubung. Saya hanya mencoba mengedukasi warga tidak usah memilih saya kalau tidak sesuai dengan keinginan mereka pada Pilkada DKI Jakarta 2017," kata Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (10/1).

Ahok pun mempertanyakan soal kesaksian Irena yang mengatakan bahwa warga yang datang saat pidato dirinya di Kepulauan Seribu adalah bawahannya. "Di sana itu ada anggota DPRD DKI Jakarta, ada ulama, bawahan saya yang mana? Tidak ada itu," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sementara, Irena Handono sendiri menilai bahwa saat menyampaikan pidato itu Ahok menyinggung soal Pilkada. "Memang dia (Ahok) menggunakan bahasa terbalik intinya jangan khawatir kalau tidak milih saya, jangan takut tidak masuk surga, jangan mau dibodohi pakai surah Al-Maidah ayat 51," kata Irena yang juga mantan biarawati itu.

Irena pun menyatakan pidato Ahok di Kepulauan Seribu adalah kebencian terhadap agama Islam. "Dia melakukannya berkali-kali, menistakan Alquran dengan Surah Al-Maidah di berbagai tempat," tuturnya.

Dalam sidang kelima ini beragendakan pemeriksaan saksi-saksi pelapor dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) sama seperti sidang keempat sebelumnya pada Selasa (3/1).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement