REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Sudah hampir sembilan tahun, Itik Rasja, TKI asal Indramayu bekerja di Aleppo. Tetapi, TKI yang semula dijanjikan bekerja di Qatar namun dialihkan ke Suriah ini, harus melalui masa-masa krisis enam bulan terakhir, seperti kelangkaan listrik dan air.
“Kami memakai generator untuk menghasilkan listrik, kami juga sering menggunakan aki mobil sebagai pengganti penghasil listrik,” ujar Itik, dalam keterangan pers KBRI Suriah yang diterima Republika di Jakarta, Selasa (10/1).
Tidak hanya listrik, kata Itik, ketersediaan air di Aleppo cukup langka. Air suplai dari pemerintah tak mencukupi. “Majikan saya harus membelinya dari luar Aleppo,” kata dia.
Pada Selasa (10/1), KBRI Damaskus menerima kedatangan tujuh TKI dari Aleppo. Kedatangan mereka ke Damaskus setelah selesai diperjuangkan hak-haknya oleh pengacara retainer Muhamad Akra dan petugas konsuler KBRI Damaskus cabang Aleppo.
Tiga dari tujuh TKI tersebut berasal dari Serang Banten, dan lainnya berasal dari Tangerang, Indramayu, Karawang, Sulawesi Selatan dan Lombok NTB.
Menurut Dubes RI untuk Suriah, Djoko Harjanto, sejak 2012 pihaknya telah merepatriasi sebanyak 12.576 WNI dari Suriah yang sebagian besar TKI dalam 282 gelombang. Pengiriman TKI ke Suriah sudah disetop sejak 2011 dan ke seluruh Timur Tengah sejak 2015.
"Namun ironisnya, di tengah gelombang pengungsi rakyat Suriah ke luar negeri, ternyata masih marak praktik perdagangan manusia ke Suriah berkedok pengiriman TKI."
Pejabat Konsuler merangkap Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM Sidqi menambahkan direncanakan gelombang repatriasi ke-283 pada 19 Januari.
"Mudah mudahan tujuh orang dari Aleppo itu bisa diikutkan gelombang berikutnya, setelah semua persyaratan keimigrasian rampung."
Berikut daftar nama TKI yang diselamatkan dari Aleppo ke Damaskus:
1. Nurlaela Binti Saodi Orin asal Tangerang
2. Itik Rasja asal Indramayu
3. Sukania asal Serang
4. Warsah Warman asal Karawang
5. Sabarinah Kamarudin asal Sulawesi Selatan
6. Rahuni Ginik asal Lombok – NTB
7. Sri Sunarsih Binti Hatmin asal Serang