Rabu 11 Jan 2017 01:00 WIB

Unggah Informasi Hoax, Eko Prasetia Minta Maaf Kepada Pewarta Foto

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Nidia Zuraya
Warga membubuhkan cap tangan saat aksi Kick Out Hoax di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga membubuhkan cap tangan saat aksi Kick Out Hoax di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, Lucky Pransiska, mengatakan pihaknya secara tegas meminta pemilik akun Eko Prasetia, meminta maaf atas unggahan informasi diduga hoax pada 3 Januari lalu. Selain diduga menyebarkan informasi hoax, akun Eko Prasetia dinilai melecehkan profesi pewarta foto.

"Yang kami garisbawahi adalah unggahan tersebut melecehkan profesi pewarta foto. Selanjutnya, unggahan Eko juga mengandung unsur informasi hoax. Kami ingin pemilik akun meminta maaf secara resmi kepada PFI," ujar Lucky kepada Republika, Selasa (10/1) malam.

Sebelumnya, PFI telah melayangkan surat terbuka kepada Eko Prasetia. Dalam surat terbuka itu, PFI menyayangkan sikap Eko yang mengunggah foto tanpa klarifikasi dan disertai keterangan bernada provokatif.

Akun Facebook atas nama Eko Prasetia diketahui mengunggah foto pada 3 Januari 2017. Foto itu diunggah pukul 13.56 WIB.

Dalam foto, terlihat beberapa pewarta foto tengah duduk di luar Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RM Harsono, Ragunan. Dalam keterangan unggahannya, Eko menuliskan, "Tim cyber/buzzer penista agama yang malu dan takut ketahuan tampangnya untuk dipublikasikan, turut hadir dipersidangan hari ini. Sudah seperti PSK asal Cina kelakuan mereka, pakai tutupin muka segala".

Unggahan tersebut mengundang reaksi keras dari netizen maupun PFI. Lucky menegaskan, kalimat keterangan dalam unggahan tersebut merupakan informasi hoax karena beberapa orang yang ada dalam foto benar-benar merupakan para pewarta foto. Mereka sedang menanti jalannya sidang kasus penistaan agama dengan tersangka Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang bertempat di Kementan.

"Kami pun secara tegas ingin menangkal informasi hoax yang diunggah Eko. Sebab, berdasarkan penelusuran PFI, akun atas nama Eko Prasetia diduga bukan akun pribadi," tutur dia.

Dari penelusuran, diketahui bahwa akun tersebut menjalin pertemanan dengam 5.000 akun. Sementara itu, followers akun itu tercatat sekitar 8.000 akun.

"Ada dugaan akun ini mengarah kepada buzzer. Kami sedang terus menelusuri untuk mencari sejumlah informasi tambahan," lanjutnya.

Pada Selasa (10/1) malam, akun Eko Prasetia telah mengunggah permintaan maaf. Dalam unggahannya, akun itu mengakui keteledoran karena mengunggah foto tanpa klarifikasi. Eko juga mencantumkan nama netizen Benz Syafei sebagai sumber foto. Akun tersebut juga berjanji akan meminta maaf secara langsung.

Meski demikian, Lucky menyayangkan sikap pemilik akun yang tiba-tiba menghapus akun Eko Prasetia setelah unggahan permintaan maaf itu. "Sebelum kami menanggapi secara resmi, akun tersebut sudah dihapus. Bagaimana masyarakat tahu jika akunnya sudah dihapus," ungkapnya.

Karena itu, PFI berencana melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. "Jika tidak ada tindakan resmi hingga malam ini, kemungkinan besar kami akan melayangkan laporan kepada pihak kepisian," kata Lucky.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement