REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bencana akibat cuaca ekstrim yang terjadi dua kali di DIY sepekan ini (Jumat dan Senin) didominasi pohon tumbang. "Dari berbagai kejadian dominasi pohon tumbang di permukiman, perkantoran maupun area publik. Siang ini penebangan dan pembersihan pohon di area publik selesai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno pada wartawan, Selasa (10/1).
Ia mengatakan, sudah saatnya keberadaan pohon rindang untuk diiventarisasi kembali, terutama berkaitan dengan tingkat kerentanan pohon rindang. "Sehingga masyarakat memahami kalau sudah saatnya dipangkas ya harus segera dipangkas, tanpa harus ada perintah dari aparat. Sehingga keberadaan pohon-pohon di DIY berkaitan dengan pelestarian tetap terjaga.
BPBD DIY, lanjut dia, harus mengetahui lingkungan. "Nah untuk itu mengapa pohon-pohon rindang itu juga dalam rangka pengurangan risiko bencana, karena untuk menanggulangi longsor. Tetapi harus paham, keberadaan pohon rindang ini juga jelas diwaspaai. Sehingga ketertutupan lahan di DIY tetap lestari, tetapi keamanan masyarakat tetap terjaga seimbang dan selaras," ujar dia.
Itulah bentuk dan wujud dalam rangka pengurangan risiko bencana di DIY tidak responsif, melainkan partisipasif. Sehingga masyarakat punya kapasitas dan peran.
"Untuk ini kita selalu evaluasi mana yang perlu diorong diperkuat, sehingga di tahun 2019 tentu keterlibatan masyarakat sangat berperan dalam rangka pengurangan risiko bencana," kata dia.