REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bekasi sudah melakukan penelusuran ke perbatasan antara Kab Bogor dan Kota Bekasi untuk mengetahui sumber pencemaran Kali Bekasi. Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan (PDL) BPLH Kota Bekasi Masri Wati mengatakan aliran sungai dari daerah perbatasan sudah berwarna keruh, kehitaman, dan berbau. BPLH sudah melakukan pengambilan sampel air di perbatasan Kota Bekasi-Kab Bogor untuk diteliti.
Menurut dia, limbah ini merupakan permasalahan klasik yang terjadi hampir setiap tahun pada pergantian musim atau musim kemarau. Pemkot Bekasi sudah membuat program peningkatan kualitas air sungai, salah satunya dengan program kali bersih.
Namun, lanjut Masri, upaya ini akan terasa sia-sia apabila tidak diimbangi dengan kebijakan yang sama di kawasan hulu. Pengawasan oleh BPLH Kota Bekasi hanya bisa dilakukan sebatas teritorial sampai Pangkalan 6 Bantargebang perbatasan Kab Bogor dan Kota Bekasi.
BPLH Panggil Perusahaan yang Diduga Mencemari Kali Bekasi
Tidak hanya pencemaran limbah industri, lanjut Masri, pada musim penghujan kiriman sampah dari hulu membuat kolong-kolong jembatan di Kota Bekasi penuh sampah. Dikatakan Masri, upaya government to government (G to G) sudah ditempuh. BPLH Kota Bekasi sudah menyampaikan masalah ini ke pemerintah Kabupaten Bogor.
Masalah ini kemudian ditarik oleh pemerintah provinsi karena wilayahnya lintas kabupaten/kota. "Kami sedang menunggu kebijakan provinsi terkait penanganan DAS Cileungsi Bekasi. Kami tidak bisa bekerja sendiri, harus ada turun tangan provinsi maupun pusat," ujar Masri Wati.
Diketahui, belasan perusahaan telah dipanggil oleh BPLH Bekasi untuk menyelidiki masalah ini. Perusahaan tersebut antara lain RS St Elisabeth, PD Sari Sedap, PT Sandang Sanita, PT Xylo Indah Pratama, PT Faber Castell, PT Howsanindo Industri Indonesia, PT Eka Pratama, PT Asmar Nakama Partogi, PT Dasa Windu Agung, RS Karya Medika, PT Tirta Cahaya Gemilang, PT Prima Kemasindo, PT Pratama Prima Bajatama, PT Karya Indah Multiguna, PT Padma Soode Indonesia, PT Hoja Indonesia, PT Niko Laundry, PT Millenium Laundry, PT Seong Sin Tech, dan PT Ju'ahn Indonesia.