Rabu 11 Jan 2017 13:07 WIB

Dengan Berkaca-kaca, Obama Berterima Kasih pada Rakyat Amerika

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Barack Obama melambaikan tangan bersama Ibu Negara Michelle Obama dan putrinya Malia usai menyampaikan pidato perpisahan di McCormick Place, Chicago, Selasa, 19 Januari 2016.
Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Barack Obama melambaikan tangan bersama Ibu Negara Michelle Obama dan putrinya Malia usai menyampaikan pidato perpisahan di McCormick Place, Chicago, Selasa, 19 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO --  Presiden AS Barack Obama menyampaikan pidato perpisahannya di Chicago di depan 18 ribu pendukungnya.

"Saudaraku warga Amerika, saya dan Michelle sangat tersentuh dengan semua doa-doa yang baik untuk keluarga saya selama beberapa pekan ini. Namun ini saatnya saya mengucapkan terima kasih kepada kalian," katanya sambil mengusap air matanya, seperti dilansir Washington Post, Selasa, (10/1).

Semua warga Amerika di mana saja. Apakah di ruang tamu, di sekolah, di ladang, di pabrik, sedang makan malam. Juga warga Amerika yang sedang berada di pos-pos militer yang sangat jauh.

"Setiap hari, saya belajar dari kalian. Kalian membuat saya menjadi presiden yang lebih baik, dan kalian membuat saya menjadi pria yang lebih baik," ujar Obama.

Pertama kali datang ke Chicago, kata dia, saat ia masih berusia 20-an. Ia masih mencari jati dirinya dan mencari apa tujuan hidupnya.

Tak jauh dari sini, kata Obama, ia mulai bekerja dengan kelompok gereja di bawah bayang-bayang pabrik baja yang tutup. Di jalan itulah ia menyaksikan kelompok pekerja berjuang dan kehilangan.

Ia belajar perubahan akan terjadi hanya jika orang-orang biasa terlibat, berkumpul dan bersatu. Mereka memintanya, menuntutnya bersama-sama.

Setelah delapan tahun menjadi presiden, Obama masih mempercayai hal itu. Ini bukan hanya sekadar kepercayaan. Namun, juga detak jantung Amerika.

"Ini merupakan bukti kita semua setara, diberikan hak yang sama oleh pencipta kita hak-hak yang tak bisa disingkirkan yakni kehidupan, kebebasan, dan mencapai kebahagiaan. Ini dicapai melalui instrumen kita yakni demokrasi," katanya.

Baca juga:  Obama Tolak Diskriminasi Terhadap Muslim Amerika

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement