REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menambah 400 vending machine pada tahun ini. Sebelumnya sudah ada 50 mesin serupa yang tersebar di 13 stasiun prioritas.
Vending machine ini nantinya terdiri dari mesin transaksi tiket, mesin khusus top up Kartu Multi Trip (KMT), serta mesin fare adjustment. Dengan begitu penumpang commuterline (KRL) dapat menggunakan mesin sesuai kebutuhannya.
"Fare adjustment sendiri merupakan program baru KCJ. Tujuannya untuk menghilangkan denda pinalti saat pengguna THB (Tiket Harian Berjaminan) kurang bayar atau turun pada jarak stasiun yang lebih jauh atau pun tidak sesuai dengan transaksi pada tiket," jelas Direktur PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila, saat ditemui seusai konferensi pers, di Jakarta, Rabu, (11/1).
Kemudian, demi memastikan keselamatan penumpang pada saat berpindah peron, KCJ siapkan JPO yang dilengkapi enam eskalator. Rencananya, pada Maret 2017, fasilitas tersebut sudah dapat dinikmati di stasiun Tanah Abang.
Muhammad mengatakan, proses pembangunan jalur penyeberangan bawah tanah (underpass) juga sudah dimulai sejak akhir 2016 di Stasiun Tebet, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Pondok Ranji, dan Sudimara. Perseroan menarget akan selesai pada April 2017.
"Beragam program itu dilakukan demi mencapai target melayani 1,2 juta penumpang per hari pada 2019," tutur Muhammad. Menurutnya, target tersebut bukan hanya peningkatan kuantitas tapi juga kualitas pelayanan KRL.
Baca juga: Kereta Commuter Target Tambah Penumpang, Ini Inovasinya