Rabu 11 Jan 2017 14:34 WIB

Lima Diplomat UEA Tewas dalam Serangan Bom Afghanistan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Serangan bom/ilustrasi
Foto: Antara
Serangan bom/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Lima diplomat Uni Emirat Arab (UEA) dinyatakan tewas dalam serangan bom di Kandahar, Afghanistan, Selasa (10/1). Serangan tersebut terjadi di rumah tamu Gubernur Kandahar, Hamayun Aziz, yang juga melukai Duta Besar UEA untuk Afghanistan, Juma Mohammed Abdullah Al Kaab.

Pemerintah UEA menetapkan tiga hari berkabung atas insiden pengeboman tersebut. Presiden UEA, Sheikh Khalifa bin Zayed, telah memerintahkan agar seluruh bendera di negaranya dikibarkan setengah tiang untuk menghormati korban tewas.

Kunjungan para diplomat UEA itu bertujuan untuk membahas proyek kemanusiaan, pendidikan, dan pembangunan di Afghanistan. Di antara proyek itu, ada perjanjian yang ditandatangani bersama Kardan University, di Ibu Kota Kabul. Termasuk tawaran beasiswa yang didanai oleh UEA.

Seperti dilansir dari BBC, Taliban membantah laporan sebelumnya bahwa mereka adalah dalang di balik pengeboman itu. Mereka menyalahkan kelompok radikal lokal atas insiden tersebut.

Ledakan di Kandahar adalah salah satu dari serangkaian serangan bom yang melanda tiga kota di Afghanistan, pada Selasa (10/1). Serangan telah menewaskan sekitar 50 orang dan melukai 100 lainnya.

Di Kabul, seorang pelaku bom bunuh diri Talibam meledakkan bom di dekat kompleks parlemen Afghanistan. Sementara di Provinsi Helmand pembom bunuh diri Taliban menargetkan rumah tamu yang digunakan oleh seorang pejabat intelijen dan menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Baca juga,  Dubes UEA Selamat dari Serangan Bom.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement