Kamis 12 Jan 2017 05:43 WIB

Presiden Afsel: Kami Terus Mendukung Kemerdekaan Palestina

Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.
Foto: ewn.co.za
Presiden Afrika Selatan (Afsel), Jacob Zuma.

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -– Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menunjukkan solidaritas dan dukungannya terhadap rakyat Palestina. Dukungan itu diwujudkan dengan melarang warganya mengunjugi Israel.

Melalui pidatonya dalam HUT  African National Congress  (ANC) ke-105, Zuma mengatakan, bahwa Jonhannesburg akan terus mendukung rakyat Palestina tanpa henti. Zuma juga menyambut keputusan Pengadilan Interasional PBB terkait permukiman Yahudi di Tepi Barat, seperti dilansir Pusat Informasi Palestina, Palinfo.

"Suatu hari nanti rakyat Palestina akan mencapai tujuannya, menjadi negara yang merdeka. Dan kami, akan terus mendukung mereka," ucapnya.

Selain itu, Zuma juga menggambarkan, politik Israel serupa dengan rezim Apartheid kulit putih yang mengusasi Afrika Selatan sejak tahun 1948 hingga 1994.

Senada dengan Presiden Afrika Selatan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengungkapkan, komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya kemerdekaan Palestina. Hal itu disampaikan dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri Tahun 2017.

"Komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina terus dilanjutkan. Indonesia tidak akan mundur dalam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina," kata Menlu Retno Marsudi di Gedung Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa (10/1).

Menlu RI menekankan bahwa Indonesia mendukung penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 agar Israel segera menghentikan pembangunan permukiman ilegal. "Indonesia akan terus menggalang tekanan internasional bagi pencapaian 'two-state solution' (solusi dua negara)," ujar dia.

Menlu Retno menambahkan Indonesia akan menggalang sebanyak mungkin dukungan agar penyelesaian Two-State Solution dapat terealisasi. "Namun, kita menyadari bahwa terdapat jalan yang terjal di depan kita," kata dia.

Untuk itu, lanjut Menlu RI, Indonesia mendukung inisiatif konferensi internasional gagasan Prancis. Indonesia telah hadir dalam pertemuan di Paris pada Juni 2016 dan akan hadir dalam pertemuan pada Januari di Paris. "Sebagai terobosan diplomatik, Indonesia telah membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah dan berencana membuka rumah Indonesia di Palestina," ujar Retno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement