Kamis 12 Jan 2017 08:57 WIB

Tabligh Akbar Tandai Pembukaan Masjid Raya Sumbar

Masjid Raya Sumbar
Foto: wikipedia
Masjid Raya Sumbar

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pembukaan kembali Masjid Raya Sumatra Barat (Sumbar) untuk aktivitas keagamaan setelah ditutup sementara karena pengerjaan lantai satu dan dua ditandai dengan tabligh akbar pada, Jumat (13/1).

"Doktor akidah, alumnus Fakultas Dakwah dan Ushuludin Universitas Islam Madinah, Muhammad Nur Ikhsan, akan hadir memberikan tausiyah sekaligus khatib Jumat pada pembukaan Masjid Raya Sumbar," kata Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Sumatra Barat, Syahril di Padang, Kamis (12/1).

Ia mengatakan, tabligh akbar tersebut bukan peresmian penggunaan, tapi hanya seremoni penggunaan kembali pascapenyelesaian pekerjaan lantai satu dan dua. Sedangkan peresmian penggunaan sudah dilakukan pada 7 Februari 2014 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurut dia, beberapa waktu terakhir pihaknya sudah mendapatkan banyak desakan dari masyarakat untuk membuka kembali Masjid Raya Sumbar untuk aktifitas keagamaan. "Mungkin masyarakat sudah penasaran dan ingin menyaksikan sendiri kondisi dalam ruangan masjid yang telah selesai dikerjakan tersebut," katanya.

Syahril mengatakan, sebenarnya pembukaan kembali Masjid Raya Sumbar tersebut rencananya dilakukan awal Januari 2017, tetapi karena masih banyak bekas material yang belum dibersihkan, maka operasional masjid ditunda.

Menurutnya sekarang pembersihan sisa-sisa material pembangunan masjid yang semula masih menumpuk pada beberapa titik telah selesai dilakukan.

Sebelumnya Pemprov Sumbar memutuskan untuk menutup sementara Masjid Raya Sumbar dari aktivitas ibadah sejak 19 September 2016 karena sedang ada pengerjaan lantai I dan II. Kebijakan itu diambil agar masyarakat tidak terganggu beribadah dan pengerjaan masjid juga berjalan lancar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement