Kamis 12 Jan 2017 09:12 WIB

Taliban Rilis Video Penyanderaan Warga Australia dan AS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto: english.alarabiya.net
Milisi Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban Afganistan merilis video penyenderaan seorang warga Australia dan Amerika. Dilansir Reuters, Rabu (11/1), video itu menunjukkan dua pria berjanggut memohon pertolongan pada keluarga dan pemerintah.

Keduanya meminta pemerintah AS bernegosiasi dengan penculik untuk pembebasan. Jika tidak, keduanya mengaku akan dibunuh. Mereka adalah Timothy Weeks, guru Australia di American University di Kabul dan Kevin King, rekan Amerikanya.

Keduanya diculik di dekat kampus pada Agustus. Dalam video, Weeks mengatakan video itu dibuat pada 1 Januari. Ia meminta Presidan AS terpilih Donald Trump menukar mereka dengan tahanan di penjara pangkalan udara Bagram dan Pul-e-Charkhi.

Weeks mengatakan anggota Taliban itu ditahan secara ilegal. "Tuan Donald Trump, tolong, saya memohon, tolong, ini ada di tanganmu, saya mohon Anda bernegosiasi dengan Taliban. Jika tidak, mereka akan membunuh kami," katanya.

Penculikan adalah salah satu masalah utama di Afghanistan sejak bertahun-tahun lalu. Sebagian besar korban adalah sipil lokal. Penculik biasanya geng kriminal yang mencari tebusan uang. Penculikan warga asing biasanya berujung politik.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement