REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban Afganistan merilis video penyenderaan seorang warga Australia dan Amerika. Dilansir Reuters, Rabu (11/1), video itu menunjukkan dua pria berjanggut memohon pertolongan pada keluarga dan pemerintah.
Keduanya meminta pemerintah AS bernegosiasi dengan penculik untuk pembebasan. Jika tidak, keduanya mengaku akan dibunuh. Mereka adalah Timothy Weeks, guru Australia di American University di Kabul dan Kevin King, rekan Amerikanya.
Keduanya diculik di dekat kampus pada Agustus. Dalam video, Weeks mengatakan video itu dibuat pada 1 Januari. Ia meminta Presidan AS terpilih Donald Trump menukar mereka dengan tahanan di penjara pangkalan udara Bagram dan Pul-e-Charkhi.
Weeks mengatakan anggota Taliban itu ditahan secara ilegal. "Tuan Donald Trump, tolong, saya memohon, tolong, ini ada di tanganmu, saya mohon Anda bernegosiasi dengan Taliban. Jika tidak, mereka akan membunuh kami," katanya.
Penculikan adalah salah satu masalah utama di Afghanistan sejak bertahun-tahun lalu. Sebagian besar korban adalah sipil lokal. Penculik biasanya geng kriminal yang mencari tebusan uang. Penculikan warga asing biasanya berujung politik.