REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- ISIS menggunakan drone komersial berukuran kecil untuk menyerang pasukan keamanan Irak saat pertempuran di Mosul, Irak. Hal ini disampaikan seorang komandan pasukan dari Amerika Serikat.
Col. Brett Sylvia yang memerintah sebuah unit pasukan AS di Irak mengatakan, ISIS memasang amunisi kecil pada quadcopter (robot penjelajah udara) untuk membunuh pasukan lokal sebagai upaya merebut kembali Mosul. Sebelumnya, Mosul merupakan benteng terakhir ISIS di Irak.
"Mereka drone berukuran kecil dengan amunisi kecil, mereka telah menjatuhkannya," kata Sylvia, dilansir dari Japantimes, Kamis (12/1).
Dikatakan dia, ISIS menggunakan amunisi berukuran kecil tujuannya apa, tidak lain untuk membunuh tanpa pandang bulu. Menurutnya, drone berukuran kecil digunakan untuk pengintaian. Sekarang digunakan untuk perang bukan hal yang baru.
Ia mengungkapkan, pasukan Amerika yang didukung pasukan lokal telah menjatuhkan banyak drone yang dikirim ISIS. Membuat drone-drone tersebut menjadi tidak efektif saat digunakan.
Sebelumnya, puluhan ribu tentara sekutu melancarkan serangan untuk merebut Mosul dan sekitarnya dari ISIS pada 17 Oktober 2016. Pasukan Irak telah merebut hampir 80 persen wilayah Mosul. Saat ini, perlawanan ISIS mulai melemah di beberapa daerah.