REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Presiden FIGC Carlo Tavecchio mengeluarkan komentar yang menyanjung AC Milan dan Inter Milan awal tahun ini. Akan tetapi, ucapan Tavecchio ternyata memantik reaksi negatif di Italia. Publik menganggap dia menganakemaskan duo Milan.
Merebaknya perdebatan tersebut membuat Tavecchio angkat bicara. Ia membantah bahwa komentarnya itu dimasudkan untuk memihak kepada beberapa klub Seri A.
"Milan dan Inter, saya tak pernah mengatakan kami lebih membutuhkan duo Milan dibandingkan Roma dan Napoli. Saya hanya mengatakan jika Seri A kehilangan sosok duo Milan di Liga Champions," kata dia kepada Gazzetta dello Sport, seperti dikutip Football Italia, Rabu (11/1).
Ia menegaskan, orang-orang tak bisa memelintir perkataannya. Sebab, ia mengaku tidak pernah membandingkan tim-tim dari selatan Italia yang identik dengan kemiskinan dengan tim utara yang kaya.
"Bahkan saya pikir bahwa Napoli (di selatan) adalah kota yang paling saya suka," kata dia.
Di sisi lain, Tavecchio menilai dengan masuknya investor asal Asia, duo Milan bakal kembali mampu menancapkan kukunya di persepakbolaan Italia dan Eropa.
Dengan dana berlimpah yang dimiliki kedua konsorsium tersebut, duo Milan dapat mendatangkan pemain berkualitas. Namun, kedua klub ini juga mesti menaati peraturan Financial Fair Play (FFP) agar terhindar dari sanksi.