Kamis 12 Jan 2017 12:51 WIB

Penerbangan Dibatalkan, Ratusan Penumpang Australia Telantar di Bali

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Andi Nur Aminah
Pesawat Tiger Airways
Foto: REUTERS/Edgar Su
Pesawat Tiger Airways

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Ratusan penumpang maskapai Tiger Air telantar di Bali setelah Kementerian Perhubungan membatalkan penerbangan maskapai tersebut ke Australia. Pihak maskapai menyebutkan Indonesia memberlakukan peraturan baru yang belum dipenuhinya.

Semua penerbangan oleh maskapai tersebut antara Bali dan Australia akan dibatalkan sampai setidaknya Jumat (13/1) pagi. Sekitar 700 penumpang dibatalkan penerbangannya pada Rabu (11/1), sementara jumlah yang sama juga terjadi pada Kamis (12/1), kata perusahaan penerbangan itu.

"Kami bekerja secara konstruktif dengan pemerintah Indonesia untuk memulai penerbangan ke Bali lagi sesegera mungkin dan bekerja melalui persyaratan baru mereka telah memberi kita waktu minggu ini," kata CEO Tiger Air Australia Rob Sharp dalam sebuah pernyataan kepada BBC, Kamis (12/1).

Kabag kerja sama dan humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagio menyebutkan perizinan penerbangan Tiger Air belum diselesaikan. "(Tiger Air) tidak memenuhi aturan penerbangan carter. Mereka seharusnya tidak menjual tiket di wilayah Indonesia," kata Agoes.

Akibatnya, banyak penumpang yang frustasi. Salah satu penumpang, Sophie Kealley terdampar di Bali setelah penerbangan dia untuk kembali ke Perth dibatalkan. "Kami sudah memeriksa jelas penerbangan kami dan mereka bahkan tidak mengirimkan SMS," katanya kepada Australian Broadcasting Corp.

"Kami mencoba untuk beralih ke penerbangan Jetstar berikutnya tetapi mereka naik pesawat dan kemudian semua orang dievakuasi dari pesawat pula," ujarnya.

Penumpang lain mengungkapkan kekecewaan mereka pada halaman Facebook Tiger Air. Sharp mengatakan maskapainya akan menyediakan akomodasi dan pengembalian uang kepada penumpang yang terkena dampak. Tiger Air Australia dimiliki oleh perusahaan Virgin Australia dan berbasis di Melbourne.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement