REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM –Renovasi Stadion Penajam yang berada di Kilometer 9 Kelurahan Nipah-Nipah tidak menjadi program prioritas Kabupaten Penajam Paser Utara. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ. “Saya menilai rencana renovasi Stadion Penajam untuk dijadikan markas klub sepak bola Persiba Balikpapan tidak tepat, karena pembangunan Stadion Utama Kota Balikpapan saat ini sudah hampir rampung," ucapnya, Kamis (12/1).
Menurut Mustaqim, untuk bisa memenuhi syarat sebagai sebagai kandang tim sepak bola di Liga Indonesia itu tidak mudah. Tidak hanya ketersedian stadion, setiap klub yang ingin ikut berkompetisi juga harus memikirkan fasilitas hotel minimal bintang tiga untuk penginapan tim tamu, wasit, dan perwakilan operator liga. “Liga Indonesia itu ada persyaratannya, dan informasinya tim Persiba juga berkoordinasi dengan Kota Bontang," ujar Mustaqim.
Mustaqim menyarankan, rencana renovasi stadion tersebut dialihkan untuk pembangunan sarana prasarana Masjid Agung dan Islamic Center, yang akan dijadikan arena pada Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang akan digelar tahun ini (2017). “Saya nilai renovasi stadion itu belum prioritas, masih ada yang penting lainnya, seperti pembangunan Masjid Agung dan Islanic Center," tegas Wabup.
Mustaqim berpendapat masih banyak kegiatan lainnya yang lebih penting dan perlu disegerakan daripada merenovasi Stadion Penajam untuk dijadikan markas tim "Beruang Madu" pada kompetisi ISL 2017. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara sebelumnya telah mengajukan usulan anggaran Rp 40 miliar pada APBD 2017 untuk renovasi Stadion Penajam tersebut.