REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin menuduh militer Amerika Serikat (AS) mendukung milisi Kurdi Suriah. Hal itu dikemukakan Kalin dalam akun Twitter pribadinya.
"Apakah ini lelucon atau @centcom telah kehilangan akal sehat? AS harus berhenti melegitimasi kelompok teroris," ujar Kalin menyebut akun Twitter @centcom milik US Central Command, Kamis (12/1).
Syrian Democratic Forces (SDF), mitra utama AS di tanah Suriah dalam perang melawan ISIS menjadikan milisi Kurdi YPG sebagai bagian dari mereka. Sementara Turki melihat YPG sebagai perpanjangan dari kelompok militan PKK, yang selama tiga dekade telah dianggap sebagai organisasi teroris oleh Ankara, AS dan Uni Eropa.
"SDF menegaskan, mereka tidak berafiliasi atau berhubungan dengan PKK," tulis US Central Command dalam Twitter.
Dukungan AS untuk YPG telah menaikkan ketegangan Washington dengan Ankara. Turki merupakan anggota NATO dan anggota pasukan sekutu pimpinan AS dalam memerangi ISIS.
Turki berharap, pemerintah AS yang baru di bawah kepemimpinan Donald Trump dapat mengubah kebijakan militer AS di Suriah. AS diharapkan dapat berhenti memberikan dukungan kepada pejuang milisi Kurdi.