REPUBLIKA.CO.ID, Taksi air bernama SeaBubble direncanakan segera beroperasi di Sungai Seine Paris, Prancis, dan Teluk San Fransisco, AS. Inovasi kendaraan futuristik itu dirancang oleh pelaut Prancis Alain Thebault bersama peselancar Swedia Anders Bringdal.
SeaBubble bergerak memanfaatkan tenaga surya dengan kecepatan rata-rata 30 kilometer per jam. Uniknya, saat bergerak, taksi air ini tidak mengapung seperti perahu melainkan 'melayang' setinggi dua kaki (0,61 meter) di atas permukaan air.
Hal itu dimungkinkan oleh teknologi eksperimental cetusan Thebault yang disebut Hydroptere. Inovasi yang ia kembangkan sejak 1994 itu menggunakan mekanisme sama seperti yang diterapkan pada kapal terbang.
Hydroptere mengurangi jumlah hambatan di atas air hingga 40 persen dibandingkan dengan kapal normal. Itu sebabnya, kendaraan yang bisa mengangkut enam orang tersebut akan melayang di atas air ketika melaju.
Thebault menginformasikan, produksi massal Sea Bubble yang mendapat pembiayaan 3,45 juta euro itu akan berlangsung bulan depan. Selanjutnya, kendaraan akan diuji coba di Prancis pada musim semi 2017 dengan dukungan penuh dari Wali Kota Paris Anne Hidalgo.
Ia berharap nantinya SeaBubble bisa dipesan lewat layanan penyedia transportasi daring seperti Uber. Tiap pengunjung yang ingin menjajal pengalaman unik naik taksi sungai ini dikenai biaya 10 poundsterling (Rp 160 ribu) untuk satu kali perjalanan, dilansir laman Dailymail.