REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan bom terjadi di Damaskus, Suriah, Kamis (12/1). Sedikitnya tujuh orang tewas di wilayah Ibu Kota yang memiliki penjagaan keamanan sangat ketat tersebut.
Polisi melaporkan serangan itu terjadi tepatnya di kawasan Kafr Sousa. Di sana, terdapat beberapa instalasi keamanan utama Suriah.
Selain itu, daerah di Damaskus itu terdapat rumah-rumah untuk para menteri senior dan pejabat tinggi negara. Diduga, pelaku melakukan bom bunuh diri. Dalam sebuah rekaman, terlihat mobil-mobil yang hancur karena ledakan. Kemudian, pasukan keamanan negara yang berada di sekitarnya bersiap melakukan perlawanan.
Baca: Turki-Rusia Sepakati Operasi Udara Suriah
Diperkirakan jumlah korban tewas dalam serangan ini meningkat. Hingga saat ini, beberapa orang yang terluka juga masih dengan kondisi kritis.
Selama ini serangan di Damaskus cukup jarang terdengar. Wilayah di Ibu Kota itu sebagian besar tetap di bawah kendali Presiden Bashar Al Assad. Meski demikian, kelompok oposisi Suriah diyakini masih berada di beberapa distrik kecil pinggir Damaskus.
Saat ini, masing-masing pihak melakukan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Turki. Gencatan senjata mulai berlaku pada Desember lalu dan akan dilanjutkan dengan pembicaraan damai apabila hal ini terus berlanjut.