REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku industri jasa keuangan agar menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) lebih ke sektor produktif, seperti kepada para nelayan dan juga petani. Dengan demikian, pemerintah dapat membantu masyarakat ke bawah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Angka pertumbuhan kredit itu hati-hati, tolong arahkan kepada usaha-usaha kecil, usaha-usaha mikro, arahkan pada nelayan untuk sisi produktif, arahkan kepada petani untuk sisi produktif bukan konsumtif,” kata Presiden Jokowi saat pertemuan awal tahun Pelaku Industri Jasa Keuangan tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1).
Perbankan, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD), kata Jokowi, penting untuk memiliki data akurat terkait para pelaku usaha mikro dan UKM termasuk para petani dan nelayan. Ia juga menyampaikan agar dilakukan kerjasama antar-BPD.
Dalam kesempatan ini, Jokowi memberikan apresiasinya kepada pemerintah daerah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan juga Jawa Tengah yang telah membuat kebijakan untuk masyarakat kecil. Ia pun meminta agar tiap kepala daerah memberikan subsidi dan bunga yang kecil kepada masyarakat.
“Saya minta gubernur memberikan subsidi-subsidi, bunga, yang kecil-kecil tadi dari APBD. Jangan sampai kita sekarang senang memberikan bantuan-bantuan sosial yang tidak produktif, berikan bantuan-bantuan kepada yang produktif, memberikan injeksi kepada masyarakat agar mereka produktif,” jelas Jokowi.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan angka penyaluran kredit ke sektor produktif, Jokowi meminta agar perbankan dan pelaku industri aktif menjemput bola ke masyarakat kecil. Kendati demikian, ia juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menyalurkan kredit sehingga tidak menaikkan angka non performing loan (NPL).
Pada 2018 nanti pun, Jokowi meminta agar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menambah nilai subsidi untuk sektor produktif. Ia menilai penyaluran kredit di sektor produktif sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
”Menkeu KUR-nya ini subsidinya ditambah, 2018 tambah lagi, tapi jangan diberikan pada sektor yang konsumtif, berikan kepada sektor yang produktif,” kata Jokowi.
Jokowi menargetkan pertumbuhan angka kredit yang disalurkan pada tahun ini dapat mencapai hingga 12 persen. Sehingga ia meminta agar pelaku jasa industri keuangan berupaya untuk meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan.