Perempuan warga negara asing (WNA) yang terjaring razia keimigrasian menunjuk ke arah wartawan sambil menutup wajahnya saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Perempuan warga negara asing (WNA) yang terjaring razia keimigrasian menutup wajahnya saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Perempuan warga negara asing (WNA) yang terjaring razia keimigrasian menutup wajahnya saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Perempuan warga negara asing (WNA) yang terjaring razia keimigrasian menutup wajahnya saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Perempuan warga negara asing (WNA) yang terjaring razia keimigrasian menutup wajahnya saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas imigrasi meperlihatkan barang bukti razia keimigrasian saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Petugas imigrasi meperlihatkan barang bukti razia keimigrasian saat rilis operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan perempuan warga negara asing (WNA) menutup wajahnya seusai operasi pengawasan orang asing di Jakarta, Jumat (13/1).
Dalam operasi yang digelar di wilayah DKI Jakarta dan Bogor tersebut, Ditjen Imigrasi mengamankan 32 perempuan berusia antara 21-38 tahun dari enam negara antara lain Vietnam, Kazakhstan, Uzbekistan, Cina, Maroko, dan Rusia yang dipekerjakan sebagai pemandu karaoke dan PSK.