Sabtu 14 Jan 2017 02:25 WIB

Gerbang Masjid Tertua di Afrika Digantungi Kepala Babi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andi Nur Aminah
Illustrasi Islamophobia(18/3).
Foto: Republika/Mardiah
Illustrasi Islamophobia(18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Dua masjid di sekitar Kota Cape Town, Afrika Selatan, menjadi sasaran serangan vandalisme, awal pekan ini. Di pintu gerbang salah satu masjid ditemukan potongan kepala babi. Selain itu, ada pula coretan dengan menggunakan darah babi di masjid tersebut.

Serangan pertama terjadi di masjid di Simon Town, 15 km dari Cape Town. Kemudian serangan serupa juga terjadi di Masjid Kalk Bay, sebuah wilayah pesisir di Kota Cape Town. Dua wilayah ini terletak di bagian barat kota Cape Town. Setelah dilakukan penyelidikan, otoritas Kota Cape Town bagian Barat menyimpulkan, faktor utama dari serangan tersebut adalah Islamophobia.

"Kedua insiden itu memiliki metode yang sama dengan serangan yang didasari Islamophobia. Dua insiden tersebut diduga kuat memiliki kaitan karena kesamaan kasus dan dekatnya jarak antara dua masjid tersebut," ujar salah satu pejabat di Pemerintahan Provinsi Cape Town bagian Barat seperti dikutip Al Jazeera.

Imam Masjid Kalk Bay, Achmat Sity, meminta komunitas Muslim di Afrika Selatan untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan insiden tersebut. Masjid Kalk Bay merupakan salah satu masjid tertua di Afrika Selatan. Masjid Kalk Bay disebut telah berdiri sejak 110 tahun lalu.

"Masjid ini sudah berada di sini sejak 100 tahun lalu. Ini adalah insiden pertama yang menimpa masjid ini. Mungkin pernah ada insiden perampokan di masjid ini, tapi insiden ini benar-benar tercela," ujar Sity.  

Insiden ini terjadi sepekan setelah salah satu warga asal Cape Town mengunggah ajakan kepada warga Afrika Selatan untuk membakar masjid. Saat ini, postingan warga Cape Town tersebut telah dihapus. Jumlah Muslim di Afrika Selatan mencapai 1,5 persen dari 55 juta warga Afrika Selatan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement