REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Belum ada kabar juga sampai Sabtu (14/1), setelah Annisa Aryani (25 tahun) meninggalkan rumah sembilan hari lalu. Guru Bahasa Inggris yang masih lajang tersebut menyukai dunia tulis menulis atau karya tulis melalui media sosial.
Annisa selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan seorang penulis di situs layanan pembaca nasional. “Dia sering diskusi waktu buat karya tulis dengan mentornya, penulis di situs Kompasiana, namanya Ahmad Maulana,” kata Zainuri (54 tahun), ayah Annisa Aryani kepada Republika.
Tak jarang, Annisa yang intens konsultasi dengan penulis tersebut, ia ceritakan dengan teman sejawatnya sesama guru di SMA Islam Terpadu (IT) Wayjepara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Warga Desa Totoharjo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur tersebut menghilang dari rumah sejak Kamis (5/1). Tak ada kecurigaan dari orangtuanya, Zainuri dan Suryani, istrinya. Bahkan, anak pertamanya tersebut tak banyak bergaul dengan lelaki kesehariannya.
Annisa mengajar Bahasa Inggris di SMAIT. Selama mengajar gadis berjilbab tersebut menginap di asrama, yang disediakan pihak sekolah, karena tempat mengajar dari rumahnya sangat jauh.
Anak pertama dari dua bersaudara tersebut biasa membawa motor ketika mengajar. Namun, waktu pamit dengan orangtua karena ada pelatihan di Kota Bandar Lampung, ia tidak mau memakai motor dan lebih memilih naik bus angkutan umum.
Menurut Zainuri, belum jelas pelatihan yang akan diikuti Annisa di Bandar Lampung, ibukota Provinsi Lampung. “Katanya ada pelatihan. Tapi pelatihannya tidak dijelaskan,” tutur bapak yang berprofesi petambak di Dipasena, Kabupaten Tulangbawang, Lampung.
Ia berharap anaknya dapat ditemukan dengan selamat. Sebagai anak pertama, Annisa menjadi tulang punggung keluarga. Seusai lulus di STAIN Metro, ia mengajar Bahasa Inggris di SMAIT selama satu setengah tahun.