REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI bakal mendata pemain-pemain keturunan Indonesia di Eropa dan Timur Tengah. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi meminta langsung kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk pendataan ini.
Juru Bicara di Kemenpora Gatot Dewa Broto mengungkapkan, permintaan tersebut muncul dalam surat resmi federasi yang dikirimkan ke Menpora Imam Nahrawi pada Kamis (12/1). Isinya menyangkut banyak hal, yakni rencana dan program pengembangan timnas Indonesia.
Salah satunya, kata Gatot penjelasan PSSI tentang adanya 12 nama calon pelatih asing yang semula dibidik PSSI membesut timnas senior. Tetapi, paling menarik soal pemain-pemain keturunan Indonesia yang merumput di lapangan Eropa dan Qatar.
"Permintaan itu, cuma meminta mendata saja," ujar Gatot saat ditemui di Kemenpora, Jumat (13/1).
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga di Kemenpora tersebut enggan menilai upaya itu bagian dari rencana PSSI menarik sejumlah pemain keturunan Indonesia di Eropa dan Timur Tengah agar pulang ke Tanah Air membela skuat Garuda. Meski demikian, Gatot juga tak menolak jika nantinya pendataan tersebut memang bermaksud demikian.
Gatot mengatakan, permintaan tersebut tak bisa dilakukan sendiri oleh Kemenpora. Harus ada koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kemenpora akan meminta Menlu Retno Marsudi memberikan tugas baru bagi Duta Besar RI di Eropa dan Timur Tengah untuk melakukan pendataan.
"Dari pendataan itu, kalau ternyata ada yang mau pindah warga negara (menjadi Indonesia), akan difasilitasi," ujar dia.
Akan tetapi, Gatot mengatakan, kerja sama PSSI, Kemenpora, dan Kemenlu belum bisa dijalankan. Perlu persetujuan Menpora Imam Nahrawi agar kerja sama tersebut, menjadi semacam program baku untuk pengembangan sepak bola di Tanah Air.
Sebetulnya, ide pendataan pemain-pemain keturunan Indonesia di Eropa dan Timur Tengah muncul melihat sejumlah pemain-pemain sepak bola keturunan Indonesia yang ingin berpaspor Indonesia. Baru-baru ini, nama striker muda di Ajax Amsterdam, Ezra Walian menyatakan keinginannya berkewarganegaraan Indonesia, agar bisa membela skuat Garuda. Ezra beribukan warga Belanda dan berayah Manado.