Sabtu 14 Jan 2017 17:20 WIB

Ranjau Paku Bertebaran di Depan Istana Presiden

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Petugas Dishub memungut ranjau paku di depan Istana Presiden, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1).
Foto: Republika/Muhyiddin
Petugas Dishub memungut ranjau paku di depan Istana Presiden, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ranjau paku ditemukan banyak bertebaran di Jalan Merdeka Barat atau depan Istana Presiden, Sabtu (14/1), sore. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, paku-paku berukuran kecil tersebut tampak berada di sepanjang bahu jalan, bahkan ada juga yang bertebaran di tengah jalan.

Maraknya paku itu pun membuat petugas Dinas Perhubungan, Monist merasa geram, sehingga beberapa paku itu dipilihnya satu per satu. "Kasihan juga orang yang lewat ini mas, makanya diambil," ujar Monist sambil menunjukkan segenggam paku yang telah dipungutnya.

Menurut dia, dengan mengambil beberapa paku yang bertebaran tersebut, ia dapat mengurangi jumlah masyarakat yang ban kendaraannya bocor. Dari yang awalnya 10 menjadi dua kendaraan saja yang kemungkinan bocor per hari.

Namun, meskipun ribuan paku-paku tersebut diambil tetap saja nanti orang-orang yang tak bertanggung jawab tersebut bereaksi kembali. Menurut dia, selama ini pelakunya juga belum pernah tertangkap. "Meskipun ada yang ngambilin nanti ada lagi. Susah juga nangkapnya (pelaku)," ucapnya.

Monist menduga, para penyebar ranjau paku itu beraksi di saat malam hari. Namun, kata dia, kadang-kadang di siang hari dirinya juga pernah menemukan bertambahnya paku-paku di jalanan tersebut. "Malam beraksinya, kalau kecil hitam gini jatuh kan gak ada orang tahu. Saya baru ambil, entar ada lagi, kemarin saya ambilin, terus ada lagi, jadi bisa juga nyebarnya siang," kata Monist.

Ia mengatakan, ranjau paku tersebut memang kerap disebar pelaku di sepanjang jalan Merdeka Barat tersebut. Karena itu, kata dia, ada sejumlah relawan yang juga membantu mengambilnya. "Sepanjang jalan ini. Kadang-kadang ada relawan  juga yang suka ngambilin," jelasnya.

Ia mengaku, sebenarnya dirinya bukan petugas khusus untuk mengambil paku-paku tersebut. Ia hanya berinisiatif saja lantaran kasihan jika melihat masyarakat yang ban kendaraannya bocor. "Sebenarnya saya tidak khusus untuk mengambil itu, tapi lihat begini inisiatif saja, kasihan, karena kalau kita kena sendiri dorong-dorong, aduh," ucapnya.

Ia menambahkan, sebenarnya ada mobil khusus dari Dishub untuk mengambil paku-paku tersebut. Mobil tersebut menggunakan magnet untuk mengambilnya. Bisanya, kata dia, mobil itu dioperasikan setiap pagi dan sore. "Tapi percuma nanti ada lagi. Kalau kita nuduh orang tambal ban, kita gak ada buktinya," kata Monist.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement