REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepergian Prof Zaini Dahlan menyisakan rasa kehilangan mendalam bagi keluarga dan institusi perguruan tinggi. Pasalnya, pria kelahiran Temanggung 1926 ini, dikenal sebagai sosok yang sangat berjasa bagi dunia pendidikan.
Selain kiprahnya yang cemerlang, bapak empat anak ini pun memiliki kepribadian yang menyenangkan. Kehadirannya di suatu majelis bisa membuat orang-orang merasa nyaman. Kata-katanya pun sangat meneduhkan. Dari sederet kebaikannya, Prof Zaini dikenal sangat mencintai Alquran.
Hal ini pun diakui anak keduanya, Prof Ova Emilia. "Bapak suka baca Alquran. Bahkan kalau sedang hari ulang tahun beliau bisa seharian baca Alquran sampai khatam," kata guru besar bidang ilmu pendidikan kedokteran UGM itu, pada Republika saat ditemui di Masjid Ulul Albab UII, Jalan Kaliurang Km. 14,5, Sabtu (14/1).
Kegemaran Prof Zaini membaca Alquran, kata Ova, dilatarbelakangi oleh kesenangan sang ayah dalam belajar. Bahkan, menurutnya, mantan Rektor UII dan UIN Sunan Kalijaga itu sangat disiplin dalam mengkaji ilmu pengetahuan.
Kedisiplinan ini pulalah yang diwariskan Prof Zaini pada empat anak dan 13 cucunya. Menurut Ova, sebelum kepergiannya, sang ayah berpesan pada keluarga untuk menjaga iman Islam. "Bapak juga berpesan agar kami menjaga silaturahim, menjaga kekeluargaan, dan mengikuti perintah agama. Kalau bahasanya bapak, bertasbih sesuai garis yang sudah dituliskan," ujar Ova.
Ia menceritakan, meski sudah memasuki masa lansia, Prof Zaini tetap semangat untuk menebar ilmu pengetahuan. Aktivitas terakhirnya di luar rumah yaitu memberikan tausiah di RS JIH pada akhir tahun lalu. Namun, sejak malam tahun baru Prof Zaini harus dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru, dan meninggal pada Sabtu (14/1) sekitar pukul 02.00 WIB. Selamat jalan Prof....