REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Iksan menyampaikan sekitar 1.000 pengungsi korban banjir susulan yang terjadi pada Jumat (13/1) telah seluruhnya kembali ke rumah masing-masing sejak Sabtu (14/1).
Iksan memaparkan banjir telah merendam sekitar 600 rumah dengan ketinggian air bervariasi. Rumah-rumah tersebut tersebar di tiga kelurahan di Kecamatan Rasanae Barat. "Seluruhnya terendam air dan lumpur," jelasnya.
Baca juga: 1.013 Warga Bima Mengungsi Akibat Banjir Susulan
Di Kelurahan Paruga, terendam sekitar 200 rumah dengan ketinggian 50 cm hingga 100 cm. Sementara itu, di Kelurahan Dara terdapat 200 rumah dengan ketinggian genangan 40 cm sampai 70 cm. "Sedangkan di Kelurahan Tanjung sebanyak 200 rumah terendam dengan ketinggian air 30 cm hingga 50 cm juga dengan disertai lumpur."
Baca juga: Banjir Susulan Kembali Landa Bima
Selain merendam rumah warga, banjir dan lumpur juga merendam fasilitas sosial. Puskesmas Paruga pun terganggu pelayanannya. "Lantas, ada tiga sekolah. yang ikut terendam dan berlumpur, yaitu SDN 55, MTS Padolo, MI Padolo," ujarnya, Sabtu (14/1) malam.