REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID -- Pemerintah Mesir mengatakan 10 militan terkait ISIS tewas dalam serangan di salah satu persembunyian di Semenanjung Sinai, pada Jumat (13/1) lalu.
Menurut pernyataan pihak Kementerian Dalam Negeri Mesir , para militan menembaki pasukan keamanan saat hendak mendekati tempat persembunyian di rumah kosong di El-Arish, Sinai Utara.
Para militan bersenjata itu juga diduga terkait dengan pemimpin militan kelompok Ansar Beit Al-Maqdis yang membentuk kelompok dengan tujuan menyerang pasukan keamanan. Adapun nama Beit Al-Maqdis adalah nama kelompok yang digunakan sebelum berikrar setia untuk ISIS pada November 2014.
Kementerian setempat juga menerangkan serangan-serangan kelompok terhadap pasukan keaman juga diantarannya bom mobil yang terjadi pada Senin pekan lalu di sebuah pos pemeriksaan di dekat El-Arish. Teror saat ini menewaskan delapan polisi dan seorang warga sipil. Kelompok juga membunuh dua polisi dan menculik dan membunuh seorang insinyur.
ISIS pun telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah pos pemeriksaan polisi pada hari Selasa, dimana Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa polisi menembak mati lima penyerang.
Adapun para Gerilyawan diketahui telah membunuh ratusan tentara dan polisi sejak Presiden Mohamed Morsi digulingkan pada 2013, dan sebagian besar serangan terjadi di utara Semenanjung Sinai yang berbatasan Israel dan Jalur Gaza. Serangan juga telah menargetkan Kairo.
Kementerian juga mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook para militan juga telah mengidentifikasi enam orang mati yang terlibat dalam serangan terhadap polisi, tentara dan warga sipil. Hal ini juga ditambah dengan polisi menemukan delapan senapan otomatis, senapan mesin dan senapan mereka miliki, juga sebuah pistol seorang polisi yang tewas pada bulan Oktober membawa.
Sementara, dalam pernyataan terpisah, juru bicara tentara Mesir seperti dikutip aawsat.com membenarkan pasukan tentara bekerja sama dengan angkatan udara, berhasil menemukan dan menghancurkan sarang teroris yang sangat berbahaya yang melindungi teroris di wilayah Sinai Utara.