REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Konferensi Paris yang digelar, Ahad (15/1), akan memperingatkan Donald Trump dalam perdamaian Timur Tengah. Rencana Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem akan merusak upaya perdamaian tersebut.
Konferensi Paris akan dihadiri perwakilan 70 negara, termasuk negara kunci Eropa dan Arab. Mereka menegaskan bahwa solusi dua negara adalah penyelesaian konflik Israel dan Palestina.
Anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga akan hadir. Pembicaraan fokus pada konflik Timur Tengah dan lebih spesifik dalam isu Palestina-Israel. Namun, perwakilan dari keduanya tidak hadir.
Meski demikian, konferensi diharap bisa mengirim pesan kuat pada pemimpin AS yang akan dilantik lima hari lagi. Seorang diplomat senior mengatakan Trump tidak bisa mengabaikan pendapat 70 negara yang sepakat pada solusi dua negara.
"Memindahkan Kedutaan ke Yerusalem adalah keputusan unilateral yang bisa meningkatkan ketegangan di wilayah," kata dia dilansir Reuters.
Menurutnya, Prancis tidak ingin menerapkan apa pun pada Palestina maupun Israel. Melainkan menekankan secara langsung untuk memulai kembali negosiasi untuk menyelesaikan konflik.
Reuters melaporkan ada resolusi internasional yang akan dihasilnya. Yakni mendesak kedua pihak untuk meneguhkan komitmen mereka dalam solusi dua negara dan mengabaikan pejabat yang menolaknya.