REPUBLIKA.CO.ID, IRAK -- Pasukan khusus Irak terus memukul mundur militan negara Islam (ISIS) dari dalam kampus Universitas Mosul pada Sabtu (14/1). Petugas mengatakan, dalam bentrokan sengit hari kedua di kompleks kampus juga ditemukan penggunaan kimia untuk membuat senjata.
"Masih ada bentrokan, kami memasuki universitas dan membersihkan institusi teknik, kedokteran gigi, dan barang antik departemen," ujar Letnan Jenderal Abdelwahab al-Saadi dari Counter Terorism Service (CTS) seperti dilansir Reuters pada Sabtu (14/1).
Ia mengatakan, dalam bebebera jam mendatang, seluruh wilayah kampus akan dibebaskan sepenuhnya dari pasukan ISIS. Menurut dia, pasukan CTS telah berkumpul di kantin universitas, dan telah menembak drone ISIS yang terbang di atas kepala para pasukan.
Pasukan Irak juga menemukan zat kimia digunakan ISIS untuk mencoba membuat senjata sebagai diungkapkan Komandan CTS, Sami Al-Aridhi.
PBB mengatakan, para militan ISIS menyita bahan nuklir yang digunakan untuk penelian ilmiah universitas saat mereka menguasai Mosul dan wilayah Irak Utara dan Suriah Timur pada 2014.
ISIS juga telah menggunakan bahan kimia termasuk gas mustard di sejumlah serangan di Irak dan Suriah.
Karenanya, merebut kembali universitas akan menjadi keuntungan strategis penting bagi pasukan Irak dan memungkinkan pasukan Irak untuk maju lebih cepat menuju sungai Tigris. Sehingga, pasukan juga akan dapat memulai serangan di sebelah barat kota, yang semua masih di bawah kendali ISIS.