REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Presiden AS terpilih Donald Trump menyatakan, bersedia untuk bekerja sama dengan Rusia dan Cina. Meski begitu, sanksi terbaru terhadap Rusia masih akan diberlakukan.
Sanksi tersebut akan diberlakukan sampai periode tertentu dan kemudian bisa dicabut. Ia juga mengatakan, kebijakan Cina yang menyebabkan AS tak lagi mengakui Taiwan, sedang dirundingkan. Seperti dikutip AP, Ahad (15/1), dalam wawancaranya, Trump mengatakan sanksi terhadap Rusia bisa dicabut. Hal itu akan dilakukan jika Moskow membantu Washington dalam perang melawan ekstremis Islam dan masalah lainnya.
"Bila Anda berhubungan dan jika Rusia benar-benar membantu kami, mengapa seseorang menjatuhkan sanksi bila seseorang melakukan sesuatu yang hebat?" Ujar Trump. Ia berharap pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin dapat segera direncanakan. Di sisi lain, komite senat AS bakal menyelidiki klaim yang menyebutkan Rusia berusaha mencampuri pemilihan presiden.
Berhubungan dengan Beijing, Trump menyebutkan Cina harus mengizinkan perusahaan AS untuk bersaing dengan kurs mengambang. Hanya saja, ia tidak akan menjuluki Cina sebagai manipulator mata uang setelah dilantik. Sebelumnya, Trump sempat menanyakan kebijakan satu Cina pada bulan lalu.