REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Menteri Pendidikan Mohammad Nuh menyatakan model pemimpin masa depan yang mampu menciptakan perubahan lebih baik, yakni harus mampu berpikir order tinggi. Kehidupan, kata dia, makin kompleks dan memerlukan kecepatan penyelesian lebih cepat dan tepat.
"Tentunya kepemimpinan yang diharapkan memiliki komptensi sesuai dengan perkembangan zaman," kata Mohammad Nuh yang juga Ketua PBNU dan Yarsis saat menjadi pembicara di acara Sarasehan Majelis Alumni IPNU di Gedung PW NU Jatim, Surabaya, Ahad (15/1).
Menurut dia, dunia saat ini sedang melalui perubahan, semua orang ingin mengubah dunia, tetapi tidak semua orang ingin berubah. Maka, dengan itu diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan cepat dalam pengambilan keputusan.
"Tentunya hal ini harus terus diasah terus-menerus. Jika Presiden mengatakan bahwa Indonesia tidak butuh orang pintar, tetapi butuh orang jujur. Maka, kenapa tidak memakai paradigma, ya, pintar, ya, jujur," ujarnya.