REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di semua tingkatan diminta mewaspadai berkembangnya radikalisme yang mengatasnamakan agama. Menurutnya, bahaya tersebut dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Radikalisme atas nama agama menjadi radikalisme paling berbahaya dibandingkan dengan radikalisme yang lainnya," kata Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy di Semarang, Ahad (15/1).
Menurut dia, munculnya radikalisme yang mengatasnamakan agama itu bukan karena kurangnya pemahaman agama, tapi karena adanya perbedaan dalam memahami agama. "Kalau ada radikalisme atas nama agama, maka siapa pun pemeluk agama yang menyakini kebenaran agama itu akan rela mati untuk agamanya, dan pengikut radikalisme atas nama agama akan rela membunuh orang lain asal dijanjikan surga," ujar pria yang akrab disapa Romi itu.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan agama dari Tuhan yang sudah berbeda-beda di Indonesia sejak awal berdirinya NKRI itu sebagai kekuatan perekat, bukan kekuatan pemisah. "Kalau kita memaksakan suatu agama dan harus homogen maka yang menjadi persoalan siapa yang mampu menyeragamkan dan keseragaman seperti apa yang mau diwujudkan," katanya.
Baca: Masyarakat Diminta Waspadai Informasi Menyesatkan