REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Hengkangnya pemain belakang Sriwijaya FC Ngurah Nanak ke Bali United sempat membuat meradang manajemen klub berjuluk Laskar Wong Kito.
Manajemen Bali United pekan lalu sempat mengumumkan pemain bernama lengkap Anak Agung Ngurah Wahyu Trisnajaya sebagai rekrutan anyar bersama Irfan Haarys Bachdim. Pengumuman tersebut membuat manajemen Sriwijaya FC gerah mengingat pemain kelahiran Bali tersebut masih terikat kontrak denganSriwijaya FC sampai Maret 2017.
“Nanak sudah menelpon saya dan menyatakan maaf. Dari suaranya seperti hendak menangis. Secara pribadi dan klub sudah memaafkan perbuatannya. Namun Nanak sudah mencederai kesepakatan kontrak dirinya dengan Sriwijaya FC. Ini tentu terkait dengan masalah aspek hukum,” kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris, Ahad (15/1).
Menurut Achmad Haris manajemen kecewa dengan sikap Ngurah Nanak. “Sebagai pemain profesional tentu dia tahu dan mengerti isi dari sebuah kontrak antara pemain dengan klub,” ujarnya.
Achmad Haris menceritakan kronologis hengkangnya Ngurah Nanak ke Bali United. Pada Kamis (13/1) sekitar pukul 10.45 WIB, Nanak menelpon ke sekretaris tim Sriwijaya dan menanyakan, apakah dirinya masih dipertahankan?
“Saya jawab, semua pemain kami pertahankan sampai habis kontrak Februari 2017. Ternyata siangnya, Nanak sudah pakai jersey Bali United bersama Irfan Bachdim dan diperkenalkan kepada media sebagai pemain baru Bali United. Jelas manajemen Sriwijaya FC kaget, karena dia masih dalam ikatan kontrak,” kata Achmad Haris.
Dengan kasus tersebut Sekretaris Tim Sriwijaya FC menjelaskan, Nanak akan menanggung konsekuensinya. “Berdasarkan kesepakatan kontrak pemain yang pergi sebelum kontrak kedaluwarsa maka hanya menerima gaji satu bulan (Januari saja, Red). Apakah Sriwijaya FC akan menerima kembali Nanak, selahkan tanya dengan manajer. Saya kira sulit karena Nanak sudah mencederai kesepakatan,” ujarnya.