REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Di usia setengah abad, Masjid Jogokaryan Yogyakarta ditetapkan sebagai Masjid Percontohan tingkat nasional oleh Kementrian Agama RI. Penetapan masjid Jogokaryan sebagai percontohan nasional tersebut bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke 50 tahun berdirinya masjid tersebut, Ahad (16/1).
Menurut Ketua Takmir Masjid Jogokaryan Yogyakarta, Fanni Rahman, Masjid Jogokaryan menjadi percontohan nasional idarah. Selain Jogokaryan ada dua masjid lain di Indonesia yang juga menjadi percontohan idarah secara nasional. Hal ini menjadi kado spesial bagi masjid tersebut di ulantahunnya yang setengah abad.
"Kita menggelar tasyakuran dengan mengundang 1000 Jamah Masjid Jogokariyan dengan 58 tumpeng, ingkung dan pembagian paket sembako untuk 340 kepala keluarga," ujar Fanni.
Tasyakuran milad Masjid Jogokaryan ke 50 tahun juga dihadiri Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri. Ditampilkan juga pentas seni dari Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan (HAMAS), pengurus HAMAS dan Remaja Masjid Jogokariyan. Hikmah tasyakuran disampaikan oleh KH.M.Jazir ASP.
Dalam ceramahnya KH.M.Jazir ASP mengatakan, akan luasnya wilayah geografi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang perlu kita jaga dengan persatuan. Namun begitu menurut beliau, menyetir beberapa surat dalam Alquran yang menerangkan bahwa perbedaan bahasa dan warna kulit di antara manusia adalah tanda kebesaran-Nya.
"Oleh sebab itu kita tidak boleh menghapuskan identitas kita. Yang indah justru adalah dengan tetap bersaudara meskipun berbeda budaya, suku, bangsa dan bahasa," ujarnya.