REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Trio Lestari yang terdiri dari Glenn Fredly, Tompi, Sandy Sandhoro mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) menjadikan ibu kota provinsi Maluku itu sebagai kota musik dunia.
Setelah pencanangan Ambon menuju kota musik dunia pada 30 Oktober 2016 oleh Bekraf, berbagai upaya dilakukan pemerintah agar upaya tersebut terwujud, dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk musisi lokal maupun nasional.
"Kami musisi di Jakarta prinsipnya siap membantu mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia. Ambon sangat mungkin mewujudkan hal tersebut karena banyak hal yang dapat ditonjolkan bukan hanya di bidang seni tetapi budaya dan wisata juga memungkinkan hal tersebut," kata Tompi di Ambon, Ahad (15/1).
Ia mengatakan dirinya, setelah berkunjung dan melihat langsung, mengakui telenta musisi Ambon luar biasa dan musik telah menjadi keseharian di kota ini.
"Yang terpenting ke depan adalah mengarahkan para musisi dengan sekolah musik. Komunitas musik yang ada di Ambon juga saling menghidupi, ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Ambon. Saya membayangkan jika hal tersebut terwujud maka festival musik semakin banyak dilaksanakan di kota ini," ujarnya.
Senada rekannya, Sandhy Sandoro menyatakan kualitas musisi di Ambon cukup baik karena para musisi telah melewati tahapan bukan hanya sekadar menjadi hobi tetapi memulai produksi. "Ini luar biasa, ke depan hanya perlu menambah referensi bermusik, serta memperlajari agar produksi jauh lebih baik, kemasan serta hasil produksinya." katanya.
Pihaknya juga telah bertemu dengan Gubernur Maluku, Penjabat Wali Kota serta dua kandidat Wali Kota yang akan bertarung di Pilwakot Ambon untuk mendapatkan masukan. "Pemerintah daerah sangat mendukung kebijakan Ambon menuju kota musik dunia, kita berharap kedepan tidak sekedar menjadi wacana tetapi diwujudkan bersama," tandas Sandhy.
Sementara itu, Glenn Fredly menyatakan tugasnya bersama para musisi lokal dalam mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia masih sangat panjang. "Dalam empat tahun ke depan, UNESCO ingin melihat itu. Apakah Ambon sudah layak menjadi kota musik dunia," jelasnya.
Yang terpenting saat ini, lanjutnya, adalah kalangan komunitas dapat menjadi penggerak untuk membangun narasi baru bukan hanya tentang kota musik dunia, tetapi bagaimana membangun narasi tentang Ambon yang dimulai dari generasi muda.