Senin 16 Jan 2017 07:27 WIB

Muslim Sunni Irak Bentuk Dewan Ulama Senior Alquran

Suasana deklarasi pembentukan Dewan Ulama Senior Alquran Irak di Baghdad, Ahad (15/1/2017).
Foto: Dok Mukhlis Hanafi
Suasana deklarasi pembentukan Dewan Ulama Senior Alquran Irak di Baghdad, Ahad (15/1/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Ahad, 15 Januari 2017, menjadi hari bersejarah bagi komunitas muslim Sunni Irak. Kantor Wakaf Sunni menggelar upacara bertaraf internasional untuk mendeklarasikan pembentukan Masyiyakhat Al-Maqaari Al-Iraqiyyah (Dewan Ulama Senior Alquran), sekaligus pemimpin tertinggi otoritas kealquranan Irak.

Duduk dalam lembaga tersebut  tujuh ulama yg terpilih melalui seleksi oleh tim independen ulama dari berbagai negara. Satu orang di antara mereka, yaitu Syeikh Muwaffaq Abdul Hadi Rawi, terpilih sebagai ketua.

Sebanyak 30 ulama Alquran dari 15 negara hadir dalam acara yg diselenggarakan oleh Presiden Wakaf Suni Irak, Syeikh Dr  Abdul Latif Hemyem. Di antara ulama yang hadir Syeikh Ahmad Isa Al-Ma'ashrawi, mantan Syeikh Umum AL-Maqari Al-Misriyyah, Prof Dr  IBRAHIM Hudhud, Rektor Universitas AL-Azhar Mesir, Syeikh Dr  Khalid Barakat, Syeikh Qurra Akkar Lebanon, Syeikh Muhammad Athfay dari Maroko, dan lainnya.

Dalam acara yang digelar di Komplek Ummul Qura itu, Indonesia diwakili oleh Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama Dr  Muchlis M Hanafi MA.  “Selain delegasi ulama Alquran dari berbagai negara, upacara dihadiri oleh para Duta Besar negara-negara Islam, termasuk, Dubes RI di Baghdad Bambang Antarikso, dan ribuan undangan tokoh muslim Sunni,” kata Mukhlis M Hanafi mengabarkan dari Baghdad kepada Republika.co.id, Senin (16/1/2017) pagi.

Dalam sambutannya, Al-Hemyem mengingatkan Irak sebagai negeri para qari, pusat peradaban Islam dan Baghdad sebagai negeri 1001 malam. “Saatnya Irak sebagai negeri tempat kelahiran peradaban kembali bangkit setelah krisis politik berkepanjangan,” ujar Al-Hemyem seperti dikutip Mukhlis.

Dalam kesempatan itu, kata Mukhlis,  Ketua Parlemen Irak menyatakan pembentukan masyiyakhat al-maqari yang dihadiri para ulama dari dunia internasional merupakan upaya untuk mengembalikan kejayaan Irak di masa lalu yang telah melahirkan banyak ulama di berbagai bidang keilmuan. Selain itu,  sekaligus sebagai bukti bahwa Irak tengah berangsur membaik dan siap berkontribusi dalam membangun peradaban baru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement