Senin 16 Jan 2017 09:09 WIB

Analis: Pekan Ini Pasar Obligasi Diperkirakan Masih Positif

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.
Foto: Aditya Pradana P/Republika
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan rupiah yang mulai berbalik melemah pada akhir pekan lalu tampaknya belum terlalu ditanggapi negatif pada pasar obligasi yang masih bertahan positif. Diperkirakan pasar obligasi pada awal pekan depan akan bertahan positif.

Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, apalagi dengan masih berlanjutnya pelemahan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tidak mampu menghalangi kenaikan lanjutan dari pasar obligasi.

"Pelaku pasar masih cenderung melakukan aksi beli seiring penilaian kurang kondusifnya sentimen yang ada sehingga pelaku pasar lebih memilih aset-aset yang berisiko rendah yang salah satunya obligasi," ujar Reza, Senin (16/1).

Sementara pergerakan surat utang negara (SUN), terlihat yield bertenor pendek bersamaan dengan tenor menengah dan panjang masih melanjutkan penurunannya atau lebih rendah dari laju yield di hari sebelumnya. Sedangkan laju obligasi korporasi diperkirakan mulai mengalami penurunan meski cenderung terbatas.