REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Regulator sekuritas Malaysia telah mengusulkan pembentukan dana simpanan untuk berinvestasi di sektor keuangan Islam agar lebih menarik bagi investor. Usulan tersebut merupakan bagian dari cetak biru dari produk Islamic fund and wealth yang diluncurkan oleh Komisi Sekuritas Malaysia.
Islamic fund and wealth menawarkan produk investasi multi currency yang berbasis syariah, dimana investasi ini nantinya akan dikelola oleh manajer aset yang berbasis di Malaysia dan termasuk produk ekuitas. Akan tetapi, Komisi Sekuritas Malaysia belum memberikan rincian mengenai ukuran atau jangka waktu produk tersebut.
Inkubator dana islam ini disebut akan menjadi yang pertama di industri. "Komisi Sekuritas masih dalam tahap diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan, belum ada keputusan yang dibuat mengenai siapa yang akan mempelopori produk tersebut," ujar seorang juru bicara Komisi Sekuritas seperti dilansir Reuters, Senin (16/1).
Produk tersebut dapat menjawab tantangan bahwa dana simpanan berbasis syariah dapat menarik minat investor asing maupun institusi yang cukup signifikan. Produk ini ditujukan untuk mempercepat upaya dalam membangun jaringan distribusi internasional, serta mendukung inovasi dan pengembangan alternatif bagi pembangunan infrastruktur.
Investor Timur Tengah merupakan yang paling besar di industri keuangan Islam, namun penempatan dana dalam bentuk ringgit Malaysia masih kurang menarik sebagai portofolio mereka. Beberapa perusahaan aset manajemen Malaysia telah menawarkan pengelolaan dana di luar negeri, salah satunya yakni CIMB Islamic Asset Management telah meluncurkan sukuk dalam mata uang dolar AS yang ditempatkan di Irlandia.