REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain sebagai komponen cadangan bela negara fungsi resimen mahasiswa (menwa) perlu diperluas menjadi sarana menciptakan suasana damai dan mencegah tawuran di lingkungan kampus. Hal ini diperlukan saat seringnya terjadi konflik antar mahasiswa dalam satu perguruan tinggi.
Ketua Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Komisariat UPN Veteran Jakarta Saleh Salim mengatakan, selama ini para mahasiswa yang tergabung dalam resimen mahasiswa selalu mendapatkan gemblengan untuk memperkuat rasa nasionalismenya dan cinta tanah air berupa tekad mempertahankan NKRI.
"Bagi para menwa sebagai komponen cadangan bela negara, rasa nasionalisme dan cinta terhadap NKRI harus dimulai dari kampus masing-masing. Sebelum mereka mempertahankan NKRI mereka terlebih dulu harus bisa mempertahankan kesatuan di lingkungan kampusnya," katanya, Ahad, (15/1).
Jika antar mahasiswa di lingkungan satu kampus selalu terjadi tawuran bagaimana mau mempertahankan kesatuan negara. Di sinilah perlunya kedewasaan berpikir para mahaiswa termasuk kalangan menwa sendiri.
Selama ini menwa di lingkungan kampus dikenal sebagai organisasi lintas fakultas. Anggota mereka tersebar hampir di semua fakultas yang ada di lingkungan kampus tersebut.
Dengan keberadaan anggotanya yang tersebar tersebut diharapkan menwa bisa menjadi pendingin jika terjadi ketegangan mahasiswa antar fakultas. Jika ini bisa dilakukan artinya mereka telah mampu menjaga kesatuan di lingkungan terkecil sebelum menjaga keutuhan NKRI.
Sebagai alumni, Saleh berjanji akan berupaya agar para mahasiswa baru kembali memiliki minat yang tinggi untuk aktif di menwa seperti dulu. Sebab sebagai komponen cadangan bela negara keberadaan menwa sangat dibutuhkan.