REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan, tak pantas jika memasukkan isu pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem dalam konferensi internasional di Paris. "Apalagi saat ini isu tersebut sedang menjadi debat publik di Amerika," katanya, Senin, (16/1).
Hubungan antara Amerika dan Israel memburuk pada masa pemerintahan Obama. Hubungan ini juga mencapai titik terendah saat bulan lalu Washington tak menggunakan vetonya saat PBB membuat resolusi 2334. Dalam resolusi PBB tersebut, Israel diminta untuk menghentikan pembangunan pemukiman di wilayah Palestina yang diokupasi Israel.
Paris menyatakan, konferensi internasional tak bermaksud untuk memberikan sanksi bagi Israel atau Palestina. Namun hanya menekankan negosiasi langsung dapat mengatasi konflik di antara kedua negara tersebut.
Draf final komunike bersama internasional ditujukan untuk memperkuat resolusi PBB 2334. Para diplomat mengatakan, terdapat friksi-friksi dalam pembicaraan tersebut.
"Ketika ada sejumlah pihak yang mempertanyakan hal ini, sebaiknya kita mengingat kembali kerangka negosiasi. Kerangka negosiasi kita adalah perbatasan tahun 1967 dan resolusi utama PBB," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, konferensi di Paris melemparkan bola ke depan. "Konferensi ini bukan hanya menekankan satu pandangan pemerintah negara tertentu saja, namun ini merupakan pandangan masyarakat internasional secara luas."
Prancis yang merupakan rumah bagi komunitas Muslim dan Yahudi terbesar di Eropa, mereka berusaha menghidupkan kembali perdamaian antara Israel dan Palestina yang telah redup.