REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan mengusulkan adanya kenaikan angka Parliamentary Treshold (PT) atau Ambang Batas Parlemen. Hal tersebut berbeda dengan beberapa fraksi yang justru menginginkan PT dihapus.
"Angka yang ideal, dengan target yang dicapai, kalau di parlemen itu sekitar lima-enam partai, angka yang moderat itu lima sampai enam persen. bisa 10 (persen) tapi risikonya besar. karena, harus memperhitungkan pluralitas politik," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pereira, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/1).
Mengenai usulan fraksi treshold, Hugo mengaku PDIP sulit menerima. Sebab, kata dia, pengalaman Pemilu 2004 dan 2009 berbenturan. Sehingga, lebih baik PT di angka yang besar, agar setiap partai punya peluang membuat fraksi sendiri. Apalagi, semakin sulit masuk parlemen, maka semakin banyak kursi yang didapat.
Menurutnya, dalam RUU Pemilu, yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun lembaga politik yang kuat. Sebab, sistem tidak berdiri sendiri, tapi ada di dalam rangka struktur budaya politik Indonesia. Ia menjelaskan, dalam struktur dan budaya politik Indonesia, ada yang individualistik, liberalistik maupun ada yang tetap mempertahankan dan menjaga musyawarah mufakat.
"Ini penting, selama ini kelemahan kita membiarkan sistem yang liberalistik dan individualistik karena dipikir dalam waktu dekat," ucap dia.