REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Wilayah Sumatra Utara diguncang tiga kali gempa hingga malam ini, Senin (16/1). Kabupaten Karo merupakan salah satu wilayah yang ikut merasakan goyangan gempa tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanael Perangin-angin mengatakan, gempa-gempa tersebut sempat membuat warga panik. Namun, dia mengaku, belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan.
"Sejauh ini belum ada laporan kerusakan. Cuma memang tadi ada kepanikan karena terasa cukup kuat," kata Natanael, Senin (16/1).
Natanael mengatakan, kepanikan masih terasa. Apalagi, pemadaman listrik masih terjadi hingga saat ini pascagempa 5,6 SR pukul 19.42 WIB yang terasa cukup kuat di Karo. "Ini listrik masih mati. Jadi masyarakat masih berkumpul di pinggir jalan," ujar dia.
Dia pun membantah informasi yang menyebut para pengungsi erupsi gunung Sinabung yang tinggal di sejumlah lokasi penampungan dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. "Kami belum ada melakukan evakuasi pengungsi," kata Natanael.
Untuk diketahui, gempa mengguncang wilayah Sumut tiga kali hari ini. Gempa pertama terjadi pada pukul 19.13 WIB dengan kekuatan 3.9 SR. Pusat gempa berada di 23 km Barat Daya kabupaten Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.
Gempa kedua terjadi cukup kuat dengan magnitude 5,6 SR pada pukul 19.42 WIB. BMKG mencatat, pusat gempa berada di 28 km Barat Daya Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.
Sementara, gempa ketiga dengan kekuatan 2.3 SR terjadi pada pukul 19.58 WIB. Pusat gempa berada di 28 km Timur Laut kabupaten Karo dengan kedalaman 10 km. Ketiga gempa ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami. Selain di Karo, gempa juga terasa di kota Medan, kota Binjai, Karo, Langkat, Kisaran dan beberapa daerah lain di Sumut.