Senin 16 Jan 2017 23:10 WIB

Pascagempa 5,6 SR, Landasan Pacu Kualanamu Alami Lendutan

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Bandara Kualanamu
Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Bandara Kualanamu

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Landasan pacu atau runway Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, rusak ringan pascagempa 5,6 SR, Senin (16/1), malam. Branch Communication and Legal Manager Kualanamu Wisnu Budi Setianto mengatakan, kerusakan terjadi pada landasan pacu 05.

"Runway 05 bandara Kualanamu pascagempa dilaporkan mengalami lendutan permukaan di marka designation runway 05, dekat threshold runway 05," kata Wisnu, Senin (19/1).

Wisnu mengatakan, saat ini Unit Tehnik Landasan sedang melakukan inspeksi dan pengukuran untuk menentukan declared distance atau jarak aman pada permukaan landasan. Kerusakan ini diklaim tidak terlalu memengaruhi aktivitas penerbangan di Kualanamu.

"Untuk sementara, take off dan landing menggunakan Runway 23," ujar dia. Wisnu menyebut, belum ada laporan lain yang dia terima pascagempa tersebut. "Tidak ada laporan adanya kerusakan pada bangunan bandara Kualanamu."

Untuk diketahui, gempa mengguncang wilayah Sumut beberapa kali hari ini. Setidaknya, ada tiga kali gempa yang dirasakan warga.

Gempa pertama terjadi pada pukul 19.13 WIB dengan kekuatan 3.9 SR. Pusat gempa berada di 23 km Barat Daya kabupaten Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.

Gempa kedua terjadi cukup kuat dengan magnitude 5.6 SR pada pukul 19.42 WIB. BMKG mencatat, pusat gempa berada di 28 km Barat Daya Deli Serdang dengan kedalaman 10 km.

Sementara gempa ketiga dengan kekuatan 2.3 SR terjadi pada pukul 19.58 WIB. Pusat gempa berada di 28 km Timur Laut kabupaten Karo dengan kedalaman 10 km. Ketiga gempa ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami.

Selain di Medan, gempa juga terasa di kota Binjai, Karo, Langkat, Asahan, dan beberapa daerah lain di Sumut. n Issha Harruma

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement